Rumah Panggung Tahan Gempa

Dari catatan sejarah, akibat dari dampak gempa bumi, banyak korban yang bergelimpangan, mulai dari korban material harta benda hingga korban jiwa. Misalnya yang belum hilang dari ingatan kita, musibah gempa Jogja dan Padang. Kerusakan akibat gempa sangat tampak pada konstruksi-konstruksi bangunan yang ada. Bahkan akibat kerusakan itu, banyak jiwa jadi korban tertimbun material bangunan tempat hunian mereka.

Berkaca dari rentetan peristiwa gempa dan dampak kerusakan yang timbul serta kondisi geografis yang selamanya tetap sebagai wilayah yang rawan gempa, telah mendorong para peneliti dan pakar keteknikan dan rekayasa konstruksi, untuk mencari formula konstruksi yang tahan terhadap dampak gempa.

Seperti dijelaskan oleh Ir Julius Tenda, staf pengajar di Politeknik Negeri Manado Jurusan Teknik Sipil, bahwa hasil penelitian dan percobaan yang dilakukan, para pakar dan akademisi di bidang teknik konstruksi menemukan berbagai contoh bangunan yang sudah dari zaman dahulu digunakan oleh masyarakat Indonesia, contohnya rumah adat panggung Minahasa ternyata merupakan satu jenis rumah yang tahan terhadap gempa. Puluhan bahkan ratusan tahun lalu, warga Minahasa telah menggunakan rumah tahan gempa sebagai tempat tinggal dan dari sekian peristiwa gempa bumi, tidak ada yang ambruk. "Peristiwa gempa bumi sudah sering terjadi, namun coba lihat rumah panggung minahasa, tidak pernah ada yang ambruk. Sehingga rumah panggung itu tergolong rumah tahan gempa," kata Tenda.

Menurut Tenda rumah panggung Minahasa tidak mudah ambruk, karena memang dari aspek material tergolong ringan sehingga tidak mudah ambruk jiga ada getaran gempa, begitu juga dengan kancingannya yang bisa mencegah getaran sehingga bangunan tidak terbongkar lalu ambruk. Karena dinilai sebagai bangunan yang tahan gempa, rumah panggung minahasa pun jadi favorit tidak saja di pasar Indonesia, namun juga di pasar internasional. "Setelah populer sebagai rumah tahan gempa, rumah panggung Minahasa jadi banyak diminati tidak saja oleh orang Indonesia tapi juga dari warga luar negeri," ungkapnya kepada Tribun Manado, Rabu (1/8).

Berkaca dari peristiwa gempa bumi Bantul juga Padang, dimana banyak rumah yang ambruk rata dengan tanah, pihaknya mendapati fakta bahwa konstruksi rumah di daerah tersebut kebanyakan tidak memenuhi persyaratan dan standard keteknikan, contohnya struktur yang tidak kuat, kancingan serta bahan penahan atap tidak sebanding dengan beban atap jenis genteng yang cukup berat. "Bangunan yang tidak memenuhi standard keteknikan akan sangat rentan ambruk," kata Tenda.

Untuk meminimalisir kerusakan bangunan rumah akibat gempa, Tenda menyarankan supaya dalam mendirikan bangunan tempat tinggal, yang harus diperhatikan adalah standard baku dalam dunia rekayasa konstruksi. Bila perlu gunakan konsultan teknik untuk menghitung dan menganalisa bangunan yang akan didirikan itu. "Daerah kita Sulawesi Utara masuk di wilayah 5 resiko tinggi akibat gempa. Maka dari itu bangunlah rumah yang memenuhi standard keteknikan. Bila mana terjadi gempa kerusakan yang ditimbulkan tidak berat sehingga biaya renovasi dan perbaikan tidak juga besar. Sebaliknya jika rumah tidak dibangun dengan standard keteknikan, bilamana terjadi gempa pasti kerusakannya besar, sehingga biaya perbaikannya pun sama dengan kembali mendirikan rumah," jelasnya. 

Kata Tenda, dimana pun bicara rumah permanen pasti ketika kena gempa akan mengalami kerusakan, namun bagaimana kerusakan itu diminimalisir semaksimal mungkin. Seperti dalam falsafah keteknikan bahwa Apabila gempa kecil, bangunan tidak boleh rusak sama sekali, Apabila gempa sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan namun cukup pada elemen non struktur misalnya plaster dan dinding, Apabila gempa kuat, boleh mengalami kerusakan, tapi tidak runtuh. "Falsafah ini berlaku untuk bangunan permanen serta bertujuan melindungi manusia yang tinggal dan berada di dalam rumah atau bangunan itu," imbuhnya. (tos)

Kiat-kiat membangun rumah yang tahan gempa

- Pondasi harus berdiri di atas tanah keras, atau jika tidak tanahnya timbunan/urukan harus terlebih dahulu dilakukan stabilisasi
- Struktur harus kuat dan menggunakan material berkualitas dan terukur
- Pemasangan dinding dengan tiang/kolom haruslah ada baja tulangan jangkar dengan jarak kurang lebih 50 cm dengan panjang tulang 10 cm
- Atap mesti yang berbahan ringan, jika menggunakan genteng, konstruksi atap harus kuat seimbang dengan beban.
Sumber: http://manado.tribunnews.com/2012/08/03/rumah-panggung-minahasa-tahan-terhadap-gempa

Rumah Panggung Khas Minahasa - Sulawesi Utara




Rumah Panggung Khas Minahasa ini terletak di Desa Woloan, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi utara, Indonesia.
Tempat yang merupakan pusat pembuatan maupun tempat penjualan rumah panggung khas minahasa terletak di desa Woloan, yang bisa dibeli dan dipindahkan di daerah anda.
Pada permukaan kayu tidak ada ukiran sama sekali. Dekorasi (hiasan) biasanya hanya disilang-silangkan pada papan penutup dinding serta pagar agar agar kelihatan variatif. Berbentuk persegi dan berkaki tinggi, hanya berteras di sisi depan dan samping dengan jendela berbentuk persegi.
Rumah adat ini sangat unik yaitu bisa di bongkar pasang, dan seluruhnya terbuat dari kayu,  tidak dicat dan maupun dipelitur, warnanya akan menjadi tua dengan sendirinya karean pengaruh cuaca dan umur.
Sementara atapnya berbentuk pelana yang berpotongan dengan bentuk limas pada sisi depan dan belakangnya saja. Di perpotongan kedua bentuk tersebut ada lubang ventilasi segitiga. Sepintas bentuk atapnya mirip atap rumah Belanda atau Dutch Hips. Dulunya atap ini terbuat dari lempengan-lempengan papan yang kemudian di bagian atasnya ditutupi dengan rumbia atau daun lontar.
Bahan baku kayu yang digunakan berasal dari kayu pohon cempaka dan meranti. Biasanya, kayu-kayu ini berasal dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Rumah panggung Khas Minahasa ini mempunyai beraneka desain. Desain yang paling sederhana adalah rumah dengan dua kamar, dan yang paling kompleks adalah rumah lima kamar. Semakin banyak kamar yang dimiliki, semakin tinggi pula harga jualnya. Keahlian warga Tomohon untuk membuat rumah kayu ini berasal dari para nenek moyang mereka yang mewariskan keahliannya sebagai pengrajin rumah kayu Minahasa yang khas.



Untuk anda yang ingin membeli rumah panggung ini, jangan khawatir tentang membangun kembali rumah ini ditempat anda, karena kontraktor disana akan mengirimkan tukang yang akan membangun kembali rumah panggung tersebut untuk anda.
Untuk mencapai Desa Woloan, Anda dapat menggunakan kendaraan bermotor kurang lebih 10 menit dari Kota Tomohon.